"Pope Benedict XVI would like every Catholic parish in the world to celebrate a regular Tridentine-rite Mass." Benedict XVI says, "it is very important for new generations to know the past of the church." -- Vatican, Cardinal Dario Castrillon Hoyos (sumber)
------------------------------- Mengenai penggunaan Bahasa Latin:
“The Catholic Church has a dignity far surpassing that of every merely human society, for it was founded by Christ the Lord. It is altogether fitting, therefore, that the language it uses should be noble, majestic and non-vernacular.” -- Pope John XXIII, Veterum Sapientia, 1962 (sumber)
------------------------------- Doa kepada Santa Maria yang Tetap Perawan:
"Sub tuum praesidium confugimus, sancta Dei Genitrix; nostras deprecationes ne despicias in necessitatibus, sed a periculis cunctis libera nos semper, Virgo gloriosa et benedicta!"
(Di bawah perlindunganmu kami melangkah, ya Santa Bunda Allah: dengarlah permohonan kami, hindarkanlah kami dari marabahaya, ya Perawan yang penuh kemenangan dan terberkati!) (sumber)
-------------------------------
1 dari 2 kesalah-pahaman resistensi misa Tridentina:
CASTRILLÓN HOYOS: Resistance that according to me derives from two mistakes. The first wrong evaluation is to say that it is a return to the past. That is not so. Also because nothing is taken away from the Novus ordo, which remains the ordinary way of celebrating the single Roman rite; while those who want it are granted the freedom to celebrate the mass of Saint Pius V as extraordinary form. (sumber)
-------------------------------
Mengenai saya:
Umat awam, warga Paroki Salib Suci - Sidoarjo. Semoga apa yang saya sajikan di blog ini bermanfaat sehingga misa menurut tata liturgi luar biasa (Extra Ordinary Form, misa 1962, atau Tridentina) bisa dirayakan (lagi) di Indonesia.
O Lord Jesus Christ my Redeemer, it is my wish to be one among my fellows, to be a sharer in the society that finds its link of union in You; to be one of Your own flock, so that in seeking my own salvation I may also be of avail in effecting the salvation of all mankind. Amen.
Revisi terjemahan dan tata letak Ordo Missae menurut Missale Romanum 1962 (yang dipromulgasikan oleh Bapa Suci Yohanes XXIII) sudah selesai.
Revisi terjemahannya diupayakan sedekat mungkin dengan versi latinnya, dengan tetap diusahakan tidak menghilangkan unsur puitis yang khas bahasa latin.
Beberapa tambahan untuk revisi kali ini:
Panduan tata gerak untuk umat, mengacu pada Missa Solemnis (high mass)
Asperges (antifon pemercikan air suci pada masa selain Paskah) dan Vidi Aquam (antifon pemercikan air suci pada masa Paskah) dimasukkan di halaman 1 dan 2.
Terjemahan Injil terakhir, disertakan pada halaman belakang
Terjemahan doa Leonine (Salam Maria, Salve Regina, dan doa kepada St. Mikael), disertakan
Doa rosario dalam bahasa latin, termasuk peristiwa terang.
Semoga terjemahan ini bisa digunakan untuk keperluan internal pelaksanaan misa forma ekstraordinaria di Indonesia.