The Rubrics of the Missale Romanum 1962
(RITUS SERVANDUS in celebratione Missae)
------------------------------
Catatanku:
Ini terjemahan tidak resmi, semoga berguna bila ada imam yang berkenan mempelajari lagi misa menurut ritus lama. -tentunya masih perlu edit sana sini lagi-
Terimakasih untuk Rudy, Kinasih, Ceceps, Thianren, dkk yang sudah membantu
Akan ditayangkan berseri
------------------------------
I. Persiapan Imam Selebran
1. Imam selebran Misa harus meluangkan waktu untuk berdoa, menggunakan beberapa doa di bawah ini ad libitum
(Lihat "Praeparatio iklan Missam" dalam Missale Romanum).
Kemudian ia pergi ke Sakristi atau tempat lainnya yang disiapkan di mana jubah dan keperluan misa lainnya berada.
Dia mengambil Missale Romanum, mencari teks-teks Misa, membacanya dengan cepat, dan meletakkan pita penanda bacaan pada bagian-bagian yang akan ia baca (pada Missal).
Setelah itu ia mencuci tangannya, mengucapkan doa yang tercantum di bawah (Lihat Lampiran I).
Lalu ia mempersiapkan Piala, yang harus dari emas atau perak, atau setidaknya perak berlapis emas di bagian dalam.
Patena harus disepuh dengan cara yang sama, dan keduanya harus di-konsekrasi oleh Uskup.
Di atas mulut Piala, Purifikator yang bersih diletakkan, lalu di atasnya Patena –yang akan menjadi tempat Hosti, harus dibersihkan dari remah-remah bila perlu, lalu semua ini ditutupi dengan Pall berukuran kecil dari linen, lalu dengan Veil (kerudung) sutera.
Di atas Veil, ia membungkusnya dengan Burse berwarna sama dengan Vestimentum, berisi :
lipatan Korporal –terbuat dari linen 100% bukan sutera, tidak ditutupi dengan emas di tengah, tapi sepenuhnya putih, dan yang, bersama-sama dengan Pall, harus telah diberkati oleh Uskup atau yang memiliki fakultas lain.
2. Ketika hal-hal di atas selesai, ia pergi ke Vestimentum -yang tidak boleh robek atau bercampur, dan dalam kondisi yang baik dan pantas bersih dan indah, dan juga telah diberkati oleh Uskup atau lain yang memiliki fakultas.
Kemudian, mengenakan sepatu dan pakaian yang sesuai, yang sekurang-kurangnya menutup hingga ke tumit, ia mengenakannya sendiri, mengucapkan doa-doa yang tercantum di bawah satu per satu waktu, ketika ia mengenakan Vestimentum (Lihat Lampiran I).
3. Pertama, mengambil Amik dengan ujungnya dan talinya, ia mencium bagian tengahnya, di mana salib terletak, dan mengenakannya dari arah atas kepalanya.
Kemudian dipasang menutupi kerah pakaian, lalu menarik tali di bawah lengan, melingkari punggungnya, kembali ke dadanya, dan mengikatnya.
Lalu ia mengambil Alba dan mengenakannya dari arah kepala, lalu memasukkan lengan kanan di bagian lengan kanan dan lengan kirinya di bagian lengan kiri. Lalu mengatur Alba agar sesuai dengan tubuhnya, menarik bagian depan dan sisi, mengikatnya dengan Cingulum (cincture), yang harus dibantu pelayan dari belakang
Pelayan menarik Alba di bagian atas cincture sehingga bisa tepat panjangnya dan menutupi pakaian sehari-hari di bawahnya, lalu mengatur bagian tepi sehingga terlihat merata dari atas lantai seukuran 1 jari.
Imam mengambil Manipel, mencium salib di tengah, dan menempatkannya di lengan kirinya.
Lalu ia mengambil Stola dengan dua tangan, menciumnya dengan cara yang sama, mengalungkannya di
bahunya, dan menempatkan di bagian dadanya membentuk salib –silang dari bahu kiri ke paha kanan dan bahu kanan ke paha kiri
Ujung Stola diselipkan melalui Cincture.
Akhirnya, Imam mengenakan Kasula, dan dengan sepantasnya mengenakan penutup kepala.
4. Jika Selebran adalah seorang Uskup atau Kardinal, atau seorang Abbas yang menggunakan pontifikal, ia tidak menempatkan Stola di dada dalam bentuk salib, tapi membiarkan ujungnya menggantung lurus ke bawah.
Sebelum mengenakan Stola, ia mengambil Salib Pektoral kecil, menciumnya, dan mengalungkannya pada leher, dan tergantung di dadanya.
Selain itu, ia tidak mengenakan Manipel sebelum mengenakan Stola, kecuali dalam
Missa Arwah. Manipel diletakkan di Altar, yang akan dikenakannya sebelum mengucapkan Indulgentiam saat
Pengakuan (confiteor), yang sebelum mengenakannya, diciumnya.
Jika ia adalah seorang Uskup atau Abbas menggunakan pontifikal, dan merayakan dengan meriah (solemn), ia mengenakan Vestimentum sebagaimana dijelaskan dalam Pontifikal dan Ceremonial.
....bersambung
Referensi:
Ritus Servandus (saya lupa sumbernya, PDF 189KB)
Read more ...
(RITUS SERVANDUS in celebratione Missae)
------------------------------
Catatanku:
Ini terjemahan tidak resmi, semoga berguna bila ada imam yang berkenan mempelajari lagi misa menurut ritus lama. -tentunya masih perlu edit sana sini lagi-
Terimakasih untuk Rudy, Kinasih, Ceceps, Thianren, dkk yang sudah membantu
Akan ditayangkan berseri
------------------------------
I. Persiapan Imam Selebran
1. Imam selebran Misa harus meluangkan waktu untuk berdoa, menggunakan beberapa doa di bawah ini ad libitum
(Lihat "Praeparatio iklan Missam" dalam Missale Romanum).
Kemudian ia pergi ke Sakristi atau tempat lainnya yang disiapkan di mana jubah dan keperluan misa lainnya berada.
Dia mengambil Missale Romanum, mencari teks-teks Misa, membacanya dengan cepat, dan meletakkan pita penanda bacaan pada bagian-bagian yang akan ia baca (pada Missal).
Setelah itu ia mencuci tangannya, mengucapkan doa yang tercantum di bawah (Lihat Lampiran I).
Lalu ia mempersiapkan Piala, yang harus dari emas atau perak, atau setidaknya perak berlapis emas di bagian dalam.
Patena harus disepuh dengan cara yang sama, dan keduanya harus di-konsekrasi oleh Uskup.
Di atas mulut Piala, Purifikator yang bersih diletakkan, lalu di atasnya Patena –yang akan menjadi tempat Hosti, harus dibersihkan dari remah-remah bila perlu, lalu semua ini ditutupi dengan Pall berukuran kecil dari linen, lalu dengan Veil (kerudung) sutera.
Di atas Veil, ia membungkusnya dengan Burse berwarna sama dengan Vestimentum, berisi :
lipatan Korporal –terbuat dari linen 100% bukan sutera, tidak ditutupi dengan emas di tengah, tapi sepenuhnya putih, dan yang, bersama-sama dengan Pall, harus telah diberkati oleh Uskup atau yang memiliki fakultas lain.
2. Ketika hal-hal di atas selesai, ia pergi ke Vestimentum -yang tidak boleh robek atau bercampur, dan dalam kondisi yang baik dan pantas bersih dan indah, dan juga telah diberkati oleh Uskup atau lain yang memiliki fakultas.
Kemudian, mengenakan sepatu dan pakaian yang sesuai, yang sekurang-kurangnya menutup hingga ke tumit, ia mengenakannya sendiri, mengucapkan doa-doa yang tercantum di bawah satu per satu waktu, ketika ia mengenakan Vestimentum (Lihat Lampiran I).
3. Pertama, mengambil Amik dengan ujungnya dan talinya, ia mencium bagian tengahnya, di mana salib terletak, dan mengenakannya dari arah atas kepalanya.
Kemudian dipasang menutupi kerah pakaian, lalu menarik tali di bawah lengan, melingkari punggungnya, kembali ke dadanya, dan mengikatnya.
Lalu ia mengambil Alba dan mengenakannya dari arah kepala, lalu memasukkan lengan kanan di bagian lengan kanan dan lengan kirinya di bagian lengan kiri. Lalu mengatur Alba agar sesuai dengan tubuhnya, menarik bagian depan dan sisi, mengikatnya dengan Cingulum (cincture), yang harus dibantu pelayan dari belakang
Pelayan menarik Alba di bagian atas cincture sehingga bisa tepat panjangnya dan menutupi pakaian sehari-hari di bawahnya, lalu mengatur bagian tepi sehingga terlihat merata dari atas lantai seukuran 1 jari.
Imam mengambil Manipel, mencium salib di tengah, dan menempatkannya di lengan kirinya.
Lalu ia mengambil Stola dengan dua tangan, menciumnya dengan cara yang sama, mengalungkannya di
bahunya, dan menempatkan di bagian dadanya membentuk salib –silang dari bahu kiri ke paha kanan dan bahu kanan ke paha kiri
Ujung Stola diselipkan melalui Cincture.
Akhirnya, Imam mengenakan Kasula, dan dengan sepantasnya mengenakan penutup kepala.
4. Jika Selebran adalah seorang Uskup atau Kardinal, atau seorang Abbas yang menggunakan pontifikal, ia tidak menempatkan Stola di dada dalam bentuk salib, tapi membiarkan ujungnya menggantung lurus ke bawah.
Sebelum mengenakan Stola, ia mengambil Salib Pektoral kecil, menciumnya, dan mengalungkannya pada leher, dan tergantung di dadanya.
Selain itu, ia tidak mengenakan Manipel sebelum mengenakan Stola, kecuali dalam
Missa Arwah. Manipel diletakkan di Altar, yang akan dikenakannya sebelum mengucapkan Indulgentiam saat
Pengakuan (confiteor), yang sebelum mengenakannya, diciumnya.
Jika ia adalah seorang Uskup atau Abbas menggunakan pontifikal, dan merayakan dengan meriah (solemn), ia mengenakan Vestimentum sebagaimana dijelaskan dalam Pontifikal dan Ceremonial.
....bersambung
Referensi:
Ritus Servandus (saya lupa sumbernya, PDF 189KB)